Tangan Dingin Perempuan Lambar Siap Guncang Kebugaran Daerah
Nyaur.com | Lampung Barat - Balai Keratun di Kota Bandar Lampung hari itu, Selasa, 30 September 2025, menjelma menjadi panggung inspirasi yang elegan. Suasana formal nan khidmat terasa kental, namun di balik ketegasan barisan kursi, tersimpan energi dan semangat yang membara. Para undangan menyaksikan setiap prosesi dengan saksama dan penuh harap. Denting sesekali dari microphone mengiringi langkah para pemimpin yang akan dikukuhkan. Hari itu adalah momen bersejarah Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia), sebuah organisasi yang kini menaruh janji besar di pundak perempuan Lampung Barat.
Namun, ini bukan sekadar upacara pelantikan birokratis biasa. Ini adalah penobatan para Agen Perubahan yang siap menggebrak paradigma lama bahwa urusan kebugaran hanyalah milik kaum Adam. Melalui prosesi pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Ketua Perwosi Provinsi Lampung, Irene Fransisca Giri, sebuah babak baru resmi dimulai. Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela Sari, turut hadir untuk memberikan arahan dan membuka kegiatan, menegaskan bahwa peran perempuan dalam olahraga adalah isu strategis yang harus diseriusi. Mereka semua berdiri sebagai saksi bahwa Perempuan Lampung Barat siap memegang kendali atas kesehatan dan keberdayaan diri mereka, melangkah maju dari sekadar penonton menjadi pemain utama.
Apa yang dilantik? Yaitu Kepengurusan Perwosi Kabupaten Lampung Barat periode 2025–2029. Siapa yang memimpin organisasi vital ini? Mistiana, yang juga merupakan Anggota DPRD Lampung Barat, dipercaya sebagai Ketua, didampingi oleh Partinia Parosil Mabsus sebagai Pelindung.
Mengambil alih panggung, Mistiana menyampaikan sambutan dengan suara yang lantang dan penuh semangat. Ia tidak hanya bicara soal program, tetapi menanamkan filosofi Mengapa Perwosi hadir.
“Perwosi hadir bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam olahraga, tetapi juga Perwosi hadir sebagai sarana membangun gaya hidup sehat, Perwosi hadir mempererat kebersamaan, dan Perwosi hadir memberdayakan perempuan agar lebih percaya diri serta berprestasi,” ungkap Mistiana.
Organisasi ini bukan lagi sekadar klub senam; ia adalah Wadah pemberdayaan diri dan peningkatan kepercayaan diri. Visi ini selaras dengan sejarah Perwosi yang telah berdiri kokoh sejak 20 Mei 1967: mempromosikan olahraga sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan perempuan.
Dalam usahanya menjawab tantangan bagaimana cara menggerakkan ribuan perempuan di Lampung Barat, Mistiana menjabarkan rencana aksi yang sangat detail. Kepengurusan Perwosi akan segera mengimplementasikan berbagai program yang fokusnya menjangkau akar rumput:
* Pelatihan Rutin: Menciptakan kebiasaan sehat.
* Kompetisi Antar Komunitas: Membangkitkan semangat kompetitif.
* Kerja Sama dengan Instansi Terkait: Memperkuat kesadaran akan pentingnya kebugaran jasmani bagi perempuan di semua jenjang usia.
“Kami ingin Organisasi Perwosi menjangkau seluruh lapisan masyarakat, hingga ke tingkat pekon (desa) dan kecamatan,” tambahnya. Tujuan utama Perwosi adalah agar para perempuan tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan berdaya saing.
Partinia Parosil Mabsus selaku Pelindung Perwosi Lampung Barat, menyambut hangat dan menyatakan Dukungan penuh Partinia terhadap pengembangan organisasi ini. Ia melihat Perwosi sebagai Motor penggerak peningkatan kualitas hidup perempuan.
“Pelantikan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun sinergi antara pemerintah daerah, komunitas olahraga, dan masyarakat,” ujar Partinia.
Partinia pun menaruh harapan besar: Perwosi dapat menjadi wadah yang memotivasi perempuan untuk hidup sehat, aktif, dan terus berkembang.
“Dengan hadirnya Perwosi di Lampung Barat, diharapkan tercipta ruang-ruang baru bagi perempuan untuk berkontribusi dalam dunia olahraga sekaligus Perwosi memperkuat peran perempuan dalam membangun daerah yang sehat dan berdaya,” pungkasnya.
Intinya, melalui program-program yang lugas dan ambisius ini, Perwosi Lampung Barat telah mengukir sebuah janji. Janji bahwa di era modern ini, Perempuan tidak hanya mengurus dapur, tetapi juga berhak dan wajib mengurus kesehatan, kebugaran, dan kepercayaan diri mereka. Ini adalah aktivitas Perwosi yang sarat akan makna dan berpotensi mengubah kualitas hidup seluruh kaum hawa di Lampung Barat.
Post a Comment