Angin Kencang Ambil Segalanya! Sekkab Lambar Turun ke Puing-Puing
Nyaur.com | Lampung Barat - Suasana di Pekon Padang Dalom, Kecamatan Balik Bukit, pada Selasa, 30 September 2025, terasa seperti adegan pasca-badai yang kelam. Bau kayu basah menusuk hidung. Di setiap sudut, korban dengan wajah-wajah lelah namun pantang menyerah terlihat sibuk. Para korban tengah membereskan puing-puing bangunan yang ringsek, sisa-sisa amukan hujan deras disertai angin kencang sehari sebelumnya. Ada yang mengangkat genteng pecah, ada pula yang menarik rangka atap yang melintir tak berbentuk.
Di antara kesibukan pilu itu, terdengar suara nyaring dan mengiris telinga: Suara gergaji mesin meraung-raung memotong batang-batang pohon besar yang tumbang dan melintang, membelah keheningan yang tercipta oleh duka. Ini adalah latar belakang perjuangan nyata, tempat saat harapan harus dibangun kembali dari tumpukan material yang hancur. Di tengah kepungan puing dan semangat gotong royong yang kental, tiba-tiba muncul sosok kunci: Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampung Barat, Nukman. Kedatangannya bukan sekadar kunjungan formal, tapi sebuah janji kehadiran pemerintah di tengah kesulitan, sebuah sentuhan yang akan menguatkan mental para korban yang baru saja kehilangan segalanya.
Respons cepat yang ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Sekkab Nukman ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah daerah terhadap warganya yang tengah dirundung musibah.
Sekkab Nukman, yang turun langsung ke lokasi, tidak datang dengan tangan kosong. Sekkab Nukman langsung menyerahkan bantuan kepada warga yang menjadi korban terdampak. Hal ini adalah simbol bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berkomitmen hadir di tengah masyarakat saat situasi darurat.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, kami turut prihatin atas musibah yang terjadi," ucap Sekkab Nukman dengan nada empati yang dalam saat menyampaikan sambutan di depan warga. "Semoga saudara-saudara kita yang terdampak diberikan ketabahan, kekuatan, dan segera bisa bangkit kembali seperti sediakala."
Berdasarkan laporan detail dari Pusdalops BPBD Lampung Barat, musibah ini bukanlah kejadian biasa. Kerusakan material di Pekon Padang Dalom sangat signifikan dan menyayat hati, sebuah fakta yang jarang dilirik orang:
* Satu rumah rusak total.
* Sembilan rumah rusak berat.
* Lima belas rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
* Selain itu, satu warga mengalami luka ringan, sebuah pengingat bahwa bencana alam selalu membawa risiko fisik.
Data ini menggambarkan betapa dahsyatnya terpaan angin dan hujan. Bagi para korban, ini bukan sekadar angka, tapi kenangan berharga yang hancur, tempat berlindung yang kini tinggal puing.
Sekkab Nukman menjelaskan, Pemerintah Daerah melalui BPBD telah bergerak cepat melakukan penanganan sejak hari pertama. Tim Satgas BPBD, bersama masyarakat, aparat pekon, dan pihak Polri, bahu-membahu membersihkan pohon tumbang dan membantu evakuasi. Sinergi ini menjadi kunci utama: kondisi lalu lintas kini telah kembali normal, dan seluruh titik terdampak sedang dalam proses pemulihan.
Di tengah upaya penanganan, Sekkab Nukman juga menyampaikan pesan penting yang harus diresapi oleh generasi muda dan seluruh masyarakat. Pesan ini relevan mengingat tren perubahan iklim yang kian tak menentu.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, khususnya saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang," pesan Nukman. Sekkab Nukman juga menekankan, "Jika memungkinkan, hindari berteduh di bawah pohon besar, dan segera laporkan jika melihat potensi bahaya di lingkungan sekitar."
Pesan ini bukan sekadar imbauan formal, melainkan ajakan untuk menjadikan kewaspadaan sebagai gaya hidup di tengah ancaman cuaca ekstrem. Musibah ini menjadi pengingat pahit bahwa kekuatan alam bisa merenggut segalanya dalam sekejap. Namun, dari puing-puing di Pekon Padang Dalom, semangat gotong royong dan komitmen pemerintah daerah telah menunjukkan bahwa harapan dan kebangkitan adalah kekuatan sejati yang akan selalu lebih besar dari badai apapun.
Post a Comment