PMI Lampung Barat Bergerak: Laporan Banjir Suoh dan Usulan Pendirian UDD Disampaikan ke Provinsi.

PMI Lampung Barat Bergerak: Laporan Banjir Suoh dan Usulan Pendirian UDD Disampaikan ke Provinsi.

Nyaur.com | Lampung Barat -
Rabu, 8 September lalu, Markas PMI Provinsi Lampung tak seperti biasanya. Udara yang biasanya tenang, kini dipenuhi gema langkah tegap. Di sana, Edi Novial, ketua PMI Lampung Barat yang baru, datang bagai membawa segenggam api harapan. Di sisinya, ada tim formatur Sumadi dan ketua pelaksana Vicky Andrias. Wajah mereka serius, terpahat jelas beban di pundak. Mereka datang bukan untuk basa-basi, melainkan dengan dua misi suci: membawa kabar duka dari banjir di Kecamatan Suoh dan menuntut sebuah keharusan bagi nyawa warga: Unit Donor Darah!


Pintu markas terbuka, menyambut hangat. Purnama Wulan Sari, ketua PMI Provinsi, bersama para jajarannya seperti Rudy Sjawal Sugiarto, Novan Ferdiansyah, Ade Iskandar Bunari, Fitrianita Damhuri, dan Mahrizal Sinaga, berdiri tegak. Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, ini adalah pertemuan dua kubu yang punya satu tujuan: kemanusiaan.


Di tengah keheningan yang mencekam, Edi memulai ceritanya. Suaranya serak, penuh emosi saat menggambarkan kengerian di Suoh. "95 kepala keluarga terdampak, 6 rumah hancur tak bersisa, 4 di antaranya bahkan hanyut ditelan arus," katanya. Ia menceritakan bagaimana timnya, bersama para relawan SIBAT, BPBD, TNI, Polri, dan warga, bahu-membahu menembus puing-puing, menolong yang bisa diselamatkan. Tapi, jeritan minta tolong masih menggema. "Warga butuh makanan, air bersih, dan dukungan psikologis," lanjutnya, matanya menatap tajam, seolah meminta lebih dari sekadar janji.


Selain kabar duka, Edi juga menyalakan api perjuangan untuk masa depan. Ia menegaskan, Lampung Barat butuh Unit Donor Darah (UDD). "Bayangkan, saat seorang ibu melahirkan membutuhkan darah, atau korban kecelakaan kritis, kita harus menunggu pasokan dari luar daerah. Ini pertaruhan nyawa!" serunya. Suaranya bergetar, penuh ketegasan. "Mendirikan UDD bukan lagi pilihan, tapi keharusan," ia menambahkan, menekankan betapa krusialnya hal itu.


Mendengar semua itu, Purnama Wulan Sari terdiam sejenak. Namun, ia tak butuh waktu lama untuk merespons. "PMI Provinsi akan mendukung penuh!" jawabnya mantap. "Kami akan bantu pendirian UDD dan segera kirimkan bantuan logistik untuk korban banjir Suoh. Korban bencana adalah prioritas kami." Sinergi ini seolah menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama, tak ada yang akan tertinggal.


Di akhir pertemuan, Edi Novial menegaskan kembali visi barunya. "Kami ingin PMI Lampung Barat lebih responsif, terutama dalam penanganan bencana dan memastikan ketersediaan darah. Sinergi ini adalah awal dari segalanya." Kunjungan ini bukan hanya tentang laporan, tetapi tentang janji. Janji untuk melayani, untuk berjuang, dan untuk menempatkan nyawa manusia di atas segalanya. Kisah ini adalah bukti, bahwa di tengah badai, selalu ada mereka yang berani melangkah maju untuk kemanusiaan.

Tidak ada komentar