Dilantik, Partinia Mabsus Siap Perkuat Peran Perempuan Lampung

Nyaur.com | Lampung Barat - Senin, 8 September 2025, langit Lampung terasa berbeda. Ada aura haru, tapi penuh semangat, mengalir di aula megah Mahan Agung. Bukan tentang siapa yang datang, melainkan tentang jiwa-jiwa yang akan bangkit. Dalam suasana yang khidmat, dipeluk oleh kehangatan para pejuang perempuan, sebuah era baru resmi dimulai.

Partinia Parosil Mabsus, sang nahkoda baru, berdiri tegar. Di tangannya, kini tersimpan sebuah amanah suci: memimpin Mighrul Lampung Bersatu Lampung Barat untuk lima tahun ke depan. Di depan mata para tokoh perempuan dan petinggi daerah, ia dilantik langsung oleh Ir. Dwita Ria Gunadi, Ketua Umum DPP Mighrul Lampung Bersatu. Ini bukan sekadar upacara, ini adalah janji. Sebuah janji untuk memperkuat barisan perempuan Lampung.

Dwita Ria Gunadi, dengan suara penuh keyakinan, menatap para pemimpin baru. "Semoga perempuan-perempuan Lampung semakin bersatu, semakin berdaya, dan semakin berjaya," bisiknya, suaranya menggetarkan hati. Ia mengingatkan, bahwa Mighrul Lampung Bersatu adalah sebuah rumah. Bukan hanya tempat berkumpul, tapi tempat untuk berkolaborasi, menciptakan karya, dan menginspirasi perubahan positif. Ia melihat perempuan Lampung bukan hanya sebagai penjaga masa lalu, tapi juga sebagai pionir masa depan.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Ia melihat konsistensi organisasi ini dalam membangun jaringan, sebuah jaringan yang akan menjadi tulang punggung budaya dan pembangunan. "Melalui Mighrul Lampung Bersatu, kita berharap identitas budaya semakin kuat dan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda," tuturnya. Ia paham, bahwa dukungan untuk para perempuan adalah investasi terbesar untuk masa depan.

Partinia, di tengah keheningan yang penuh makna, mengangguk. Ia siap memikul tanggung jawab yang berat ini. Dengan mata yang berbinar penuh tekad, ia berjanji akan menjadikan Mighrul Lampung Bersatu sebagai "ruang bagi perempuan untuk berkarya dan membawa manfaat bagi masyarakat." Ruang untuk mewujudkan mimpi-mimpi, ruang untuk mengukir sejarah.

Kini, tugas itu telah dimulai. Di balik langkah-langkah mereka, terpancar harapan jutaan perempuan Lampung. Mereka bukan lagi sekadar pelengkap, tapi arsitek peradaban. Mereka bukan lagi sekadar pewaris budaya, tapi pencipta masa depan.